Ngelem…..
Apa yang kalian pikirkan dengan kata tersebut. Pasti dalam
bayangan kalian “ngelem” tu nempelin sesuatu kan. BUKANNNN guys…..
Inhalan merupakan senyawa organic berupa gas dan pelarut
yang mudah menguap. Inhalan sendiri sudah banyak terkandung dalam berbagai
macam produk guys, misalnya: aseton yang terdapat pada larutan pembersih cat
kuku yang biasa digunakan kaum hawa, pada bensin juga, kemudian cairan pengencer
cat tembok, tip-ex, pernis, lem, Freon, semprotan dan lem aica aibon .nah lem
aica aibon lah yang sering digunakan
anak2 jalanan untuk ngelem.
Berbeda jauh dengan Narkoba, bahan inhaler sangat mudah
ditemukan. misalkan lem, lem sangat mudah ditemukan ditoko2 dan harganyapun
cukup murah. Tidak seperti narkoba yang sangat sulit ditemukan dan harganya pun
selangit. Jadi siapapun bisa membelinya.
Ada beberapa cara untuk menggunakan inhalan tersebut nih
guys… antara lain:
• Dihirup
( sniffing ) atau snorting dari uap / asap inhalan tersebut
• Menyemprotkan
langsung kehidung atau mulut, efeknya lebih kuat.
• Bagging,
menghirup atau menghisap uap/asap dari zat yang telah
• disemprotkan
atau ditampung kedalam kantung plastik atau kantung kertas
• Huffing,
menghisap melalui bahan kain yang telah direndam kedalam zat inhalan
• Menghisap dari balon yang telah
diisi oksida nitrit
Apakah kalian tahu apa sajakan tanda-tanda orang yang
menggunakan inhalen? Ni gak jauh beda sama orang2 yang mabuk seperti…
• Mata merah, berkaca -kaca atau
berair.
• Pengucapan kata-kata yang
lambat, bergumam kental dan tidak jelas.
• Terdapat noda cat pada tangan
atau sekitar mulut.
• Terlihat seperti orang mabuk.
• Bau bahan kimia di dalam
ruangan.
• Bau mulut yang tidak biasa
Efek yang ditimbulkan dari menghirup uap lem itu sendiri
hampir mirip dengan jenis narkoba yang lain yakni menyebabkan halusinasi,
sensasi melayang-layang serta rasa tenang sesaat meski kadang efeknya bisa
bertahan hingga 5 jam sesudahnya. Efek lain yang bisa ditimbulkan dari kegiatan
“ngelem” ini sendiri antara lain adalah tidak merasakan lapar meskipun sudah
waktunya makan karena ada penekanan sensor lapar di susunan saraf di otak.
Makanya anak2 jalanan sering ngelem untuk memghilangkan rasa lapar mereka. Mungkin
mereka gak da biaya bwat makan.
Inhalen mengandung bahan-bahan kimia yang bertindak sebagai
depresan. Nah… Depresan sendiri untuk memperlambat
sistem syaraf pusat, mempengaruhi koordinasi gerakan anggota badan dan
konsentrasi pikiran. Inhalen mempengaruhi otak dengan kecepatan dan kekuatan
yang jauh lebih besar dari zat lain, hal ini dapat mengakibatkan kerusakan
fisik dan mental yang tidak dapat disembuhkan.
Sama halnya dengan depresan lainnya, inhalen ini juga
menyebabkan penggunanya dalam kondisi kecanduan. Ketika pemakaian inhalen
berlanjut selama beberapa waktu, si pemakai akan mengalami reaksi toleransi
terhadap inhalen. Hal ini berarti, si pemakai akan membutuhkan pemakaian
inhalen yang semakin sering dan dengan jumlah yang lebih besar untuk mencapai
efek yang diinginkan. Selain membahayakan diri sendiri, pengguna inhalen juga
bisa membahayakan orang lain. Karena zat depresan ini, bisa menyebabkan
seseorang bersifat agresif dan melakukan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya
dan orang lain.
Dalam dosis awal yang kecil inhalen dapat menginhibisi serta
menyebabkan perasaan eufhoria, kegembiraan, dan sensasi yang menyenangkan.
Gejala psikologis lain pada dosis tinggi dapat berupa rasa ketakutan , ilusi
sensorik, halusinasi auditoris dan visual dan distorsi ukuran tubuh. Gejala
neurologis dapat termasuk bicara yang tidak tak jelas (menggumam, penurunan
kecepatan bicara dan ataksia).
Salah satu komponen dalam inhalan yang berbahaya adalah
pelarut solvent, yakni cairan yang dalam suhu ruangan mudah sekali menguap.
Dalam hal ini yang terdapat dalam lem adalah benzil alkohol yang sifatnya
sangat mudah menguap. Ketika terhirup, uap pelarut (solven) ini hanya
membutuhkan waktu yang singkat untuk mencapai kadar toksik atau beracun. Sistem
organ yang diserang adalah otak dan saraf, khususnya yang berhubungan dengan
jantung dan pernapasan.
Nah berikut ini Efek jangka pendek yang dirasakan saat
menghirup uap solven meliputi gejala-gejala sebagai berikut:
1) Denyut
jantung meningkat
2) Mual-muntah
3) Halusinasi
4) Mati rasa
atau hilang kesadaran
5) Susah
bicara atau cadel
6) Kehilangan
koordinasi gerak tubuh
Karena uap solven tersebut bisa terakumulasi di jaringan
tubuh, dalam jangka panjang jika terhirup terus menerus bisa memberikan efek
jangka panjang. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Kerusakan otak (bervariasi, mulai dari cepat pikun,
parkinson dan kesulitan mempelajari sesuatu)
2) Otot melemah
3) Depresi
4) Sakit kepala dan mimisan
5) Kerusakan saraf yang memicu hilangnya kemampuan mencium
bau dan mendengar suara.
Meski hanya dihirup sekali, efeknya juga bisa fatal jika
telah melewati ambang batas yang bisa ditoleransi oleh tubuh. Uap lem dan
thinner bisa membunuh dalam seketika dengan mekanisme sebagai berikut :
1. Sudden Sniffing Death
Kematian mendadak saat menghirup uap pelarut umumnya
disebabkan oleh sabotase fungsi jantung. Gejala awalnya adalah denyut nadi
meningkat dan tidak teratur, lalu tak lama kemudian berhenti untuk selamanya.
2.
Asphyxia
Uap solven juga bisa mengikat oksigen di sistem pernapasan
dan memicu asphyxia atau kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak.
3.
Sesak napas
Di kalangan anak jalanan, aktivitas ngelem sering dilakukan
dengan kepala ditutup tas plastik agar uap tidak menyebar ke mana-mana. Ketika
tubuh sudah terpengaruh uap pelarut, si anak jalanan tidak bisa melepas sendiri
plastik penutup tersebut dan akan mati lemas jika tidak ada temannya yang
menolong.
4.
Bunuh diri
Depresi dan halusinasi merupakan dampak serius dari uap
solven. Dampak ini bisa membunuh seseorang jika orang itu kemudian tergerak
untuk melakukan bunuh diri dalam kondisi kejiwaan yang sedang kacau.
So….. udah tau donk bahaya “ngelem” itu guys. Selain merusak
otak bisa menyebabkan kematian. Sudah tau berbahaya tapi masih aja orang yang
melakukannya. Kita sebagai orang-orang terpelajar harus menghindari perbuatan
yang satu ini guys, tidak cukup hanya menghindarinya tetapi mengajak korban
yang sudah terjerumus untuk berhenti “ngelem”. Tidak hanya “ngelem” tetapi
seluruh kegiatan berhubungan dengan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika,
dan Zat Adiktif) yang disalahgunakan wajib kita “perangi”. So… Hidup sehat
diawali dari kebiasaan positif dari diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar